Penulis: Tim Redaksi LAPMI-HMI Cabang Singaraja
Ambararajanews.com-Aliansi Cipayung Plus Bali menggelar Diskusi Publik dan Konferensi Pers terkait "Urgensi G20 di Bali" pada Senin, (07/11/22) di Media Center Dinas Pariwisata Bali, Jl. Cut Nyak Dien No. 3, Panjer, Denpasar.
Membahas terkait "Urgensi G20 di Bali", Cipayung Plus Bali menghadirkan Efatha F.B Duarte, akademisi Universitas Udayana sekaligus Founder Malleum Iustitiae Institute, IGAN Rai Suryawijaya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia-Badung, serta Tjok Bagus Pemayun selaku Kepala Dinas Pariwisata Bali sebagai narasumber, dengan Arya Gangga, Ketua Biro Kaderisasi PD KMHDI Bali 2021-2023 sebagai moderator.
Kegiatan Diskusi Publik dan Konferensi Pers dimulai pada pukul 12.00 sampai selese. Kegiatan ini bersifat terbuka untuk umum
Cipayung Plus Bali yang terdiri atas Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Himpunan Mahasiwa Islam, Ikatam Mahasiswa Muhammadyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Singaraja, HImpunana Mahasiswa Islam Cabang Denpasar dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengajak seluruh masyarakat Bali untuk tidak terprovokasi dan mengawal secara bersama-sama kesuksesan terlaksananya KTT G-20 di Bali. Hal Ini lantaran Bali merupakan wajah Indonesia di mata Internasional.
Dalam kesempatan tersebut Koordinator acara Diskusi Publik Cipayung Plus Bali, Putu Esa Purwita mengatakan bahwa penyelenggaraan KTT G-20 sudah membawa manfaat bagi pemulihan pariwisata Bali.
Sumber Gambar: Dokumen Cipayung Plus Bali
Keterangan Gambar: Foto bersama
Hal ini ditandai dengan tingkat hunian kamar hotel di Bali yang mulai terisi karena kedatangan para delegasi dari para anggota negara KTT G-20 sehingga membuat pelaku pariwisata bisa bangkit setelah sebelumnya terpuruk akibat Pandemi covid-19.
"Berdasarkan data yang disampaikan tadi bawasanya hotel-hotel sudah mulai penuh, dan banyak pelaku pariwisata Bali sudah mulai bangkit. Jadi G-20 menjadi ajang bagi bangkitnya ekonomi di Bali ," terangnya
Lebih lanjut, ia menyampaikan melalui dampak positif dari adanya KTT G-20 di Bali maka keberlangsungan dan kesuksesan KTT G-20 pun menjadi hal yang penting karena citra Bali merupakan wajah Indonesia di mata Internasional.
Untuk itu Cipayung Plus Bali pun memiliki 5 point sikap diantaranya :
1. Memastikan pada pemerintah pusat agar hasil pembahasan G-20 dapat melahirkan kebijakan publik yang berdampak bagi Sektor kesehatan, ekonomi, dan lingkungan
2. Mendorong Gubernur Bali untuk menjadikan G-20 sebagai aspek pemulihan pariwisata Bali.
3. Mendesak pemerintah dalam menyelenggrakan G20 agar memberikan dampak secara langsung kepada UMKM Bali dan Masyarakat Bali secara umum
4. Mendorong pemerintah Provinsi agar komitmen dalam membangun fasilitas publik tidak hanya pada momentum tersebut Dan mengembangkan ekowisata sebagai model baru pariwisata Bali
5. mengajak seluruh masyarakat Bali untuk tidak terprovokasi dan mengawal secara bersama-sama kesuksesan terlaksananya KTT G-20 di Bali. Hal Ini lantaran Bali merupakan wajah Indonesia di mata Internasional.