Sumber Gambar : Dok. HMI Cab. Singaraja
Jurnalis : Franky Dwi Damai, Editor : Nur Alfillail
Ambararaja News.com| Mahasiswa Undiksha
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singaraja, melalui Bidang PTKP telah sukses menggelar diskusi secara online melalui aplikasi Google Meet (25/06/20). Diskusi kali ini membahas mengenai permasalahan Mahasiswa Undiksha di tengah wabah pandemi Covid-19. Karena dianggap terdapat sebuah kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Hadirnya diskusi ini, ditujukan sebagai wadah aspirasi dari elemen mahasiswa Undiksha dalam rangka menuntut adanya transparansi terkait langkah-langkah yang telah diambil lembaga ormawa Bem dan MPM untuk dipertanggungjawabkan kepada seluruh Mahasiswa Undiksha. Selain itu, sebagai media penghubung kegelisahan para mahasiswa untuk bertukar pandangan dan mencari solusi bersama mengenai output hasil diskusi untuk diperjuangkan oleh lembaga Bem Rema dan MPM Rema Undiksha.
Adapun Narasumber diskusi, yakni Presiden Mahasiswa Undiksha I Made Ginastre, didampingi secara langsung oleh Wakil Presiden Mahasiswa, I Kadek Swartana Putra dan Sekretaris Umum HMI Singaraja, Agung Ardiansyah serta Wakil Sekretaris Umum Bidang PTKP HMI Singaraja, Efvy Rahmawati, sebagai moderator diskusi. Namun, Ketua MPM Rema Undiksha yang juga didapuk sebagai narasumber berhalangan hadir dalam kegiatan diskusi ini.
Presiden Mahasiswa, I Made Ginastre, menyatakan bahwa ia sangat megapresiasi dan sangat membuka lebar penyampaian aspirasi yang dituangkan oleh setiap elemen mahasiswa Undiksha, dan selanjutnya output diskusi ini, akan disampaikan dan diperjuangkan serta dikawal oleh Pihak Bem Rema, untuk diteruskan pada Rektor dan seluruh dosen, serta pihak-pihak terkait.
Lebih lanjut ia mengungkapkan seputar permasalahan dari Mahasiswa Undiksha di tengah wabah pandemi Covid-19. Terdapat sebuah kesenjangan antara harapan dan kenyataan, bahwa telah terjadi stagnasi Pergerakan Mahasiswa Undiksha, dikarenakan banyak Organisasi Internal Kampus yang mengalami kefakuman (kegiatan) serta banyak yang pulang ke rumah masing-masing pasca dikeluarkanya kebijakan pembelajaran daring atau secara online di Rumah.
Selain itu, mahasiswa Undiksha banyak terbebani masalah keterbatasan untuk pembelian paket data, karena pemberian fasilitas paket data kuota 8 GB tidak cukup dalam menunjang pembelajaran, kemudian mengenai pemberian kuota tersebut tidak sebanding dengan pengeluaran UKT yang sebelumnya telah dibayarkan oleh mahasiswa Undiksha.
Sehingga sangat memberatkan para mahasiswa. Di sisi lain banyak mahasiswa yang mengeluhkan terkendala jaringan di tempat tinggalnya masing-masing yang tidak stabil sehingga menjadikan suasana pembelajaran secara daring ini sangatlah tidak efektif dicerna mahasiswa.
Sementara, problem yang saat ini masih menjadi tren yakni problem pembayaran UKT bagi masiswa Undiksha dikarenakan Perekonomian setiap masing-masing Keluarga/Orang tua, sedang terdampak dengan Pandemi Covid-19. Sehingga, seluruh elemen mahasiswa berharap tuntutan Bebas UKT atau diturunkanya UKT sebagai langkah bantuan terhadap seluruh mahasiswa Undiksha yang terdampak terkait Pandemi Covid-19.
Menyoal masalah tersebut, pihak Bem Rema juga menegaskan, agar mahasiswa Undiksha memiliki sudut pandang yang adil dan seimbang, tidak serta merta menyalahkan pihak rektorat. Sehingga alangkah lebih baik setiap tuntutan mahasiswa, juga memikirkan dari sudut pandang pihak lembaga, dalam hal ini rektorat.
Mereka diwanti-wanti oleh Pihak Rektorat, untuk menyampaikan pada mahasiswa, agar jangan sampai hanya menuntut keinginan mahasiswa semata, agar terjadi win-win solution. Dikarenakan sebelumnya Mahasiswa Undiksha telah mendapatkan kompensasi paket data selama 3 Bulan dari pihak Lembaga Kampus (Rektorat).
Mengenai problem secara umum, akan segera ditampung dan dikawal untuk dapat di perjuangkan sebagaimana keluh kesah dan aspirasi dari para rekan dan teman-teman mahasiswa Undiksha. Sebagai langkah nyata (Bem Rema Undiksha) untuk menegakkan dan memperjuangkan hak-hak mahasiswa Undiksha.
Sekretaris Umum HMI Singaraja, yang sekaligus merupakan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi (S1) Undiksha, Agung Ardiansyah menyampaikan masukan dari HMI Cabang Singaraja, di sela-sela kegiatan diskusi, yang ditujukan pada Bem Rema Undiksha dan pihak-pihak terkait. Menurut Agung, pada era "new normal" atau tatanan baru ini, di dalam Kampus Undiksha sangatlah diperlukan pembentukan wadah (Covid Centre Mahasiswa Undiksha) dalam rangka menyambut kehadiran mahasiswa yang akan masuk kuliah seperti biasa nantinya pada era ini.
Lanjut, menurutnya Pembentukan dari (Covid Centre Mahasiswa Undiksha) nantinya bisa dijadikan sebagai wadah pengabdian dan pelopor yang nantinya fokus pada sosialisasi, bantuan donasi, dan perpanjangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, membantu Pemkab Buleleng, yang fokus pada tataran internal Kampus Undiksha, yang akan ditujukan secara langsung untuk para mahasiswa (Undiksha). Tentu hal ini jika diterapkan akan sejalan dengan, penerapan "Tri Dharma" Perguruan Tinggi.
Agung Ardiansyah, juga menambahkan bahwa HMI Singaraja bersama rekan-rekan perwakilan mahasiswa Undiksha sangat mengapresiasi kegiatan ini, dikarenakan Bem Rema Undiksha sudah bersedia mengambil langkah bijak dalam andilnya melalui diskusi terbuka untuk seluruh elemen mahasiswa di tengah pandemi Covid-19, dan menampung serta berjanji akan sebisa mungkin memperjuangkan dan mengawal terkait problem dan output dari diskusi ini, kepada pihak-pihak dan jajaran terkait.
"Harapan saya, kerjasama untuk menjalin keakraban sekaligus kegiatan diskusi semacam ini, perlu kita kuatkan secara intens, dikarenakan pada saat ini, sudah tidak zamanya lagi bergerak sendiri-sendiri apalagi sesama mahasiswa se-atap dan aktivis Kampus yang notabenya memiliki visi-misi dan goal yang sama. Jadi, sudah sepatutnya Organisasi Internal dan Organisasi Eksternal Kampus bisa sinergi, dalam rangka memperkuat, menaungi, mensolusi dan menegakan aspirasi dari Mahasiswa Undiksha, ke pada pihak-pihak terkait." Ungkap Agung.