Ketika Pulang Hanya Sebatas Angan

Sumber gambar : Ingin Pulang, dok. Republika
Penulis : Arina Ulfa Hidayati



PEJUANG KOTA

Bali hujan hari ini
Mendung pekat menyelimuti langit
Merumpun dingin di pagi hari
Entah kenapa hujan mengingatkanku dengan kampung halaman?
Rasanya ingin pulang.
 Namun tidak bisa, tidak boleh,
Tidak mungkin dan tidak akan untuk saat ini
Semoga hujan hari ini membawa berkah
Membersihkan wabah dan menenangkan jiwa para pejuang kota
Mungkin, hari ini ada yang sedang dalam perjalanan pulang
 Membawa ribuan rindu dan meninggalkan banyak tanggung jawab untuk sementara waktu
Mungkin, hari ini ada yang termenung, menatap langit kamar
 Mengatakan mengapa rebahanku berkepanjangan
Mungkin, hari ini ada yang keluar mendadak,
 Menyelimuti tubuhnya dengan kain tebal
Menutupi sebagian wajah dan tangan lalu menyaksikan sepi di tengah jalan
Hem.. hanyalah kemungkinan yang bisa dibayangkan lalu kuketik dengan pelan di liminasa ini
Untuk kalian yang merasa mengalami kemungkinan di atas semangat
Semoga planet kita lekas sembuh, dan ramadhan kita penuh dengan rahmatan lilalamin dengan semestinya

SAHABAT PENSIL

Ku lihat akhir-akhir ini kamu gelisah, duduk sendirian, menjauhi keramaian dan seakan-akan ada beban besar yang tak nampak
Ku tanya dengan pelan, ada apa?
Namun kamu hanya melihatku dan tersenyum tanpa bercerita
Keadaanmu yang tidak bersemangat membuatku tidak enak melihat
 Aku berupaya untuk membujukmu agar berbagi keluh kesah.
 Masih saja hanya menatapku.
Ayolah! semua beban tidak harus di simpan sendirian
 Tidak harus dikendalikan sendiri
 Raga yang peduli, banyak hati menyayangimu
 Jangan seperti itu berlarut-larut
Dari ini aku mau kamu memperjuangkan dirimu sendiri
 Mengalahkan masalah yg tersembunyi dan menceriakan dirimu seperti sediakala
Tapi jika boleh aku bertanya lagi, berbahagialah!
Ceritakan apa yang telah terjadi
 Tidak semua telinga adalah jahat
 Semua raga adalah wartawan
Aku seolah cuma ingin tahu masalah tanpa memberi saran.

MENOLAK MENYERAH

Untukmu yang masih bersikukuh Memperjuangkan impianmu.
Untukmu yang selalu berjuang masa depanmu.
Untukmu yang membahagiakan bapak ibu.
Percayalah, semua jiwa salut jika tahu bagaimana tekadmu.
Tak usah takut akan komentar.
Mengkritik tanpa memahami apa yang terjadi sudah menjadi kebiasaan sebagian orang.
Kini kamu harus membuka mata dan hatimu.
Mengikuti arah jalanmu, menerima segala nasehat dari orang terdekat, menghiraukan keluh dan kesah.
 Kamu cukup diam.
 Semua akan tetap baik-baik saja.
Semua orang punya masalah , rintangan tersendiri.
 Apa yang kamu rasakan mungkin lebih ringan dari apa yang orang lain rasakan.
Percayalah,
Jika kamu bisa melewati aralmu,
Kamu hampir berhasil dan akan menuju keberhasilan.
Jika tidak berhasil,  masih banyak jalan lain yang bahkan lebih di ridhoi.
Jadi, tolong jangan menyerah siapapun itu.




Sekilas Tentang Penulis : Gadis manis ini bernama Arina Ulfa Hidayati atau lebih akrab dipanggil Rina. Gadis yang memiliki hobi menulis ini adalah seorang mahasiswa Universitas Udayana, Bali yang kini mengambil jurusan Agribisnis. Ia berasal dari Madura tepatnya di Pulau Kangean.