Kau Hidup di Setiap Bait Puisiku

Sumber Gambar: Dok Ig.lail_alfil12
Penulis: Alfillail




I
Kepada Ayah

Ketika lelah sampai ke ubun-ubun
Aroma peluh sesaki udara
Langit jingga memanggilmu pulang
Dan burung-burung terbang menuju sarang

Langkahmu gontai, matamu sayu
Kau telah lama hidup di bumi
Meski langit tak selamanya biru
Meski tanya tak selalu terjawab
Semuanya fana, ayah
Hanya kau yang nyata



II
                Satu yang Tertunda

Aku dan kamu bagai utara dan selatan
Berbeda, namun kita mendamba satu
Detak jantungmu yang kumau
Pertanda kau masih di bumi

Kita berlindung di bawah kaki langit
Dengan jarak jutaan mil
Radarku sampai kepadamu
Kau ada, kau nyata

Kamu, imajinasi indahku
Ciptakan  fantasi dalam kepala
Meski mimpi tak selalu jadi nyata
Aku percaya
Kita adalah satu yang tertunda



III

Teka Teki Itu Masih Kita

Ada raguku yang tersembunyi

Di antara lipatan dedaunan yang berjatuhan

Di antara gumpalan awan yang terus bergerak

Di antara bait-bait puisi yang tak pernah terbaca

Waktu berjalan, namun kita enggan

Teka teki itu masih kita

Beri aku hitam atau putih, bukan abu-abu

Biarku bisa baca matamu

Aku sukar menjamah diam

Kamu ada, namun kosong

Dan hidup seolah mati

Jika kepastian hanya mimpi

Biarkan aku pergi










Sekilas Tentang Penulis: Namanya Alfillail, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Gadis yang berasal dari Bima, NTB ini sangat suka menulis. Selain itu, dia juga suka membaca Novel dan buku-buku tentang keperempuanan. Ia merupakan salah satu anggota Lembaga Pers Mahasiswa Islam HMI Cabang Singaraja.