Sumber Gambar : Doc. Konfrontasi Forjustice & Truth
Pancasila merupakan suatu asas yang mengikat Negara Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Asas ini yang mempersatukan Indonesia dalam berbagai hal. Mulai dari budaya, suku, ras, agama, etnis dan sebagainya. Pancasila sejak diusulkan pada 1 juni 1945 oleh Bapak pendiri bangsa yaitu Ir. Soekarno belum seratus persen diterima dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena masyarakat Indonesia bersifat plural, banyak yang menerima namun tak sedikit pula masyarakat yang menolak hadirnya Pancasila. Harus diakui memang secara garis besar banyak yang sepakat akan lahirnya Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.
Indonesia sejak dulu dikenal sebagai negara yang besar dan dikagumi oleh dunia. Salah satunya karena sumber daya alam yang melimpah, sehingga menarik minat orang luar untuk mengunjungi negara kita tercinta, Indonesia. Potensi Indonesia untuk menjadi negara yang maju memang telah disadari oleh negara-negara asing. Terutama karena sumber daya alamnya mendukung yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, sehingga Indonesia dipandang sebagai negara yang unik.
Seiring berkembangnya jaman, hal yang menjadi mimpi besar (menjadi negara maju) tersebut semakin sulit untuk dicapai. Runtuhnya orde lama menjadi kesempatan bagi antek-antek asing masuk kembali menginjakkan kaki ke Indonesia. Mereka membagi kekayaan alam Indonesia ke dalam beberapa golongan. Pada jaman orde baru, wajah Indonesia menjadi wajah neoimperealisme yang diperas habis kekayaannya oleh bangsa asing.
Sebagai sebuah bangsa besar, kita harus berkaca pada sejarah. Mari bangkitkan roh dan semangat perjuangan. Apabila roh dan semangat itu bangkit, maka tidak ada lagi yang dapat menghalangi perjuangan suatu kaum atau bangsa (Soekarno, dalam buku di bawah bendera revolusi:86).
Apa yang hilang dari bangsa Indonesia sekarang sehingga membedakannya dengan bangsa Indonesia yang dulu ? Dulu banyak tokoh hebat yang lahir pada jaman perjuangan kemerdekaan Indonesia sebut saja Soekarno-hatta salah satunya. Kini ketika negeri ini sudah meneguk kemerdekaan, banyak orang yang terbuai dan terlena akan kedamaian yang kita rasakan. Tetapi kita tidak pernah merenung kembali bahwa kita pernah di jajah. Yang hilang dari bangsa Indonesia saat ini ialah roh perjuangan dan semangat perjuangan.
Tokoh-tokoh besar yang lahir seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Tan Malaka dan kawan-kawan, besar karena mereka merasa bahwa Indonesia harus diperjuangankan. Roh perjuangan dan semangat perjuangan dari mereka memang tidak pernah bisa dipadamkan. Itulah yang kita butuh saat ini. Kita tidak boleh lalai dan terbuai oleh kedamaian dan kenyamanan yang kita rasakan.
Tentang Penulis : Didit Kurniadin atau yang kerap disapa Didit adalah seorang mahasiswa Jurusan PKN di Universitas Pendidikan Ganesha. Laki-laki yang memiliki hobi membaca dan menulis ini merupakan kader HMI Cabang Singaraja. Kini, ia menjabat sebagai salah satu pengurus Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cabang Singaraja.
Tentang Penulis : Didit Kurniadin atau yang kerap disapa Didit adalah seorang mahasiswa Jurusan PKN di Universitas Pendidikan Ganesha. Laki-laki yang memiliki hobi membaca dan menulis ini merupakan kader HMI Cabang Singaraja. Kini, ia menjabat sebagai salah satu pengurus Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cabang Singaraja.