Peringati Milad Pertama KMG (Keluarga Mahasiswa Glingseran) Adakan Nobar dan Bedah Film Guru Karya Taksu North Bali Bersama Pelajar SMA Dan SMP


Sumber Gambar : Kegiatan Nonton Bareng dan Gelar Bedah Film Guru Karya Taksu North Bali. Di Gedung Aula Paud Dahlian, Glingseran, Wringin, Bondowowoso, Kamis (13/2/20). Jurnalis Taufiqur Rahman Al-Habsy/Editor Franky Dwi Damai.

Ambararaja News|KMG Bondowoso
Keluarga Mahasiswa Glingseran (KMG) menggelar kegiatan nonton bareng dan bedah film Guru karya Taksu North Bali, yang bertempat di Aula Paud Dahlian, Glingseran, Wringin, Bondowoso, Kamis (13/2/20).

Ketua Umum KMG (Keluarga Mahasiswa Glingseran) Periode 2020-2021, Dimas Novan Cahyono mengatakan, pemutaran film tersebut ditujukan untuk para anggota dan anak sekolah yang sedang menempuh pendidikan terutama yang duduk dikelas 9 dan kelas 12.

Tujuan diadakanya pemutaran dan bedah film tersebut, tidak lain  agar anggota KMG dan anak-anak sekolah mempunyai rasa peduli terhadap orang tuanya yang telah berjuang keras menyekolahkan mereka.

Hal ini juga ditegaskan pernyataan Iradatul Kamilah sebagai demisioner Sekretaris Umum KMG (Keluarga Mahasiswa Glingseran) periode 2019-2020 dalam sambutannya. “Milad pertama KMG (Keluarga Mahasiswa Glingseran) dengan agenda nonton bareng dan bedah film bersama anak sekolah berharap bisa menanamkan semangat yang tinggi untuk menempuh pendidikan dan rasa empati serta hormat kepada orang tua sebagai guru di rumah”.

Acara nonton bareng dan bedah film yang digelar di Aula Paud Dahlia, itu ternyata cukup menarik minat anak-anak sekolah yang mayoritas berasal dari Desa Glingseran. 

Pengisi acara adalah asli putra desa yaitu Rafael Rijaldi (Moderator), Dimas N.C (Pemantik 1), dan Moh Siddiq (Pemantik 2). Melihat besarnya antusias anak-anak sekolah, KMG (Keluarga Mahasiswa Glingseran) sebagai organisasi mahasiswa menjadwalkan agenda nonton bareng film yang lebih besar untuk kepengurusan yang baru dengan melibatkan warga desa sebagai peserta.

“Nonton bareng dan bedah film seperti ini adalah nostalgia tersendiri bagi saya, sebagai orang yang lahir dari perkembangan  layar tancap (bioskop warga) di tahun 80an. Iniasitif mahasiswa ini saya dukung dan harapan saya di tahun mendatang lebih besar lagi dengan melibatkan warga desa secara luas” Ujar Pak Muhfud sebagai tokoh masyarakat yang hadir sebagai undangan khusus Pemutaran film yang berjudul Guru karya Taksu North Bali yang berdurasi pendek selama kurang lebih 11 menit tersebut menyedot perhatian anak-anak sekolah. 

Karena sekilas film tersebut memang sesuai dengan kultur dan mata pencaharian (Petani) sebagai topangan utama ekonomi keluarga  di desa untuk membiayai pendidikan. (RED)