Dariku Untuknya Tentang Hadirnya : Sang Pengagum Rahasiamu



Sumber Gambar : Illustrasi Indtimes.com


Cukup menjadi pengagum rahasia
Aku terlalu lemah dalam mengungkap rasa. Aku tak pandai merangkai kata. Siapa dirimu? yang sengaja aku hadirkan dalam hidupku.

Memang di dalam rentetan sebuah peristiwa, kita tidak pernah  tahu maksud dan maknanya seperti apa. Pertemuanku denganmu memang tak pernah aku rencanakan. Tiba-tiba kau hadir dalam pandanganku dan membuatku tergila-gila. Kau tidak mengenal aku, dan mungkin tidak pernah ingin mengenalku. Memang siapa aku?.

Ah.. kadang jika aku mendeskripsikan diriku seperti apa, aku selalu lupa untuk bersyukur. Aku hanya menemukan segala macam kekuranganku, hingga tak pantas dekat denganmu atau bahkan hanya untuk berkenalan semata.

Apa daya diriku ini. Jika memandangmu dari jauh saja, sudah merupakan keberuntungan untukku. Menikmati setiap detail dirimu, hingga aku tahu dimana saja letak tahi lalatmu. Akupun sampai hafal semua baju yang kau kenakan, model rambutmu, bahkan dari foto burampun aku sudah tahu itu dirimu. 

Andai aku seorang pelukis, akan aku gambar raut-raut wajahmu yang tiap detik selalu membayangi diriku. Akan aku gambar lebih baik dari foto-foto yang tiap hari ada di bola mataku. Rasa ini tidak pernah menimpa diriku sebelumnya. Ini yang menyebabkan aku tak mampu menanganinya. Dasar cinta, kadang membuatku tidak waras. Sebelumnya, apakah sudah pantas rasa ini disebut cinta? Aku rasa terlalu berlebihan. Aku sebut saja rasa kagum. 

Ya, engkau adalah sosok seorang lelaki yang mencintai kebebasan, dan kadang sangat cuek terhadap apa yang tidak penting untukmu, termasuk aku. Karismatik menjadi deskripsi pertamaku terhadapmu. Aku sering mencuri pandang ketika berada dalam pertemuan yang sama denganmu. Aku selalu melihat setiap detail tingkah lakumu, hingga aku hapal bagaimana gayamu. 

Dasar aku. aku tidak berani mendekat atau sekedar menyapamu. Tapi untuk apa? Apakah ketika aku menyapamu kau akan menjawabnya? Belum tentu bukan? Ya sudahlah, lebih baik aku diam. 

Kata orang bijak, jika kita sering memikirkan seseorang, kita akan hadir di dalam mimpinya. Benarkah itu? Jika iya, mungkin kau akan kebingungan , siapa wanita ini yang selalu muncul tiba-tiba di bunga tidurmu. Sungguh, aku ingin tertawa jika hal itu terjadi. 

Kau tahu tidak, aku diam-diam sering mengambil fotomu dari kejauhan. Sekedar hanya ingin memenuhi memori handphoneku dan melihat senyuman dinginmu. Aku mencari tahu segala tentangmu untuk memenuhi rasa penasaranku. Mungkin belum banyak aku tahu. 

Oh iya, aku ingat ternyata dua hari lagi adalah hari ulang tahunmu. Bolehkah aku menulis pesan singkat untukmu, ya sekedar untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Mungkin itu saja, bagiku lebih dari cukup. 

Terkadang Aku iri dengan wanita-wanita yang bisa dekat denganmu. Sedangkan mengapa aku tidak bisa? Bisa aku tebak, kau menyukai wanita cerdas, wanita yang mampu mengungkapkan segala apa yang dia pikirkan. Wanita yang berbanding terbalik denganku. Baiklah, agar tidak terlalu menyiksa untukku, cukup aku menjadi pengagum rahasiamu. 




Tentang Penulis : Ni Luh Sinta Yani, Ia merupakan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi S1, Universitas Pendidikan Ganesha-Singaraja-Bali.
Hobi menulis segala tentangnya. Ia juga merupakan Aktivis (KMHDI) Buleleng.