Kesatu#
Menuju kampung halaman
Dua jam perjalanan
Malam menyusuri hutan
Angin menyerang pakaian
Dingin terasa menikmati gemerlap malam
Datanglah di penyebrangan
Satu jam terombang ambing dilautan
Bagaikan ikan berenang
Tepat pada bulan agustus
Ombak mulai menggebu
Menyerang kapal yang melaju
Sampai diriku termenung tersipu malu
Doa doaku selalu menggebu
Agar diriku dapat melaju
Melihat kampung halamanku
Rindu inipun semakin laju
Untuk menemui
Sang ibu yang mulai rindu
sang pejantan
Yang sebari tadi ingin bertemu
Sampailah kapal di dermaga
Menunggu bersandar
Pikiran ini semakin pilu
Untuk segera melihat kampung halamanku
Hati ini hanya berkata
Cepat cepat cepat lah bersandar wahai sang kapal
Agar rindu ini segera terobati
Gilimanuk, 13 Agustus 2019
Kedua#
Secangkir Kopi
Pahit manis menjadi satu
Tertuang dalam gelas imutmu
Secangkir kopi itupun mulai ku seduh
Rindu yang mengeluarkan aroma
Serupa wangi kopi di percakapan senja
Kemudian kau sesap pelan-pelan
Kenangan abadi tertanam dalam-dalam
Dari secangkir kopi
Kuhirup kembali jejakmu
Dari jalanan bertabur bedak pesona sebuah cerita
Yang telah ku eja sebagai memori
Kopi itu bagaikan kamu
Kala rindu mendadak datang
Bersayap hujan berwajah sendu
Melubang genangan kenangan
Dirajam dingin dicabik ingin
Sepotong petang yang menggigil
Kopi kuseduh dengan penuh cinta
Bersamaan dengan hisapan rokok surya
Yang menembus dada
Begitu hangat badan ini rasanya
Rokok kuhisap dengan penuh cinta
Bagaikan mengecup kening mantan yang telah menghilang
Muncar, 15 Agustus 2019
Ketiga#
Sejuta Kenangan
Awal datang tanpa menyayang dan mengenal
Hati merasa canggung untuk menyapa
Beberapa saat telah tiba
Sifat engkau terlihat
Ingatlah ketika makan bersama
Pembagian nasi sudah teratur
Tetapi itu tidak cukup puas bagi kalian
Sayurpun membasahi nasimu
Bagaikan desa yang tergenang air banjir
Kecanggungan itu mulai hilang
Bahkan tergantikan oleh kisah kasih
Mulailah cinlok diantara mereka terjadi
Rasa demi rasa akan terungkap
Dan cinta yang akan mulai menjawab
Tak akan ada lagi hal ini terjadi
Tak akan ada lagi teriakan
Makan makan makan
Haripun mulai siang
Kerinduanpun mulai terjadi
Bagaikan rindu kenangan mantan
Dan saat saat kita saling sayang
Waktu lah yang akan memisahkan
Sekarang hanya kenangan
Perpisahan memanglah sebuah kata yang menyakitkan
Tapi itu memang sebuah awal untuk pertemuan
Jangan pernah bertemu
Jika tak ingin berpisah
Jangan pernah mencintai
Jika tak ingin sakit hati
Muncar, 14 Agustus 2019
Tentang Penulis : Wahyu Chandra, Ia seorang Mahasiwa Pendidikan Teknik Informatika (S1) Universitas Pendidikan Ganesha, Beliau juga merupakan Aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) Cabang Singaraja. Termasuk mahasiswa rakyat jelata, yang berasal dari Banyuwangi-Jatim.