HMI Singaraja : Adakan Kunjungan Ke Dinas Pertanian Rembuk (Desa Agrowisata)

(Gambar : Kunjungan Audiensi, ke Dinas Pertanian. Achmad Chalim,  Diky Wahyudi, sebagai perwakilan HMI Cabang Singaraja, bersama Ibu, Ir. Made Lely, di Gedung Dinas Pertanian Buleleng. Kamis, 8/8/19).

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singaraja, sambangi Kantor Dinas Pertanian, yang bertempat di Jl. A. Yani No.99 Kaliuntu, Kecamantan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Pada hari Kamis, 8 Agustus 2019. Kedatangan Achmad Chalim selaku Ketua HMI Cabang Singaraja, bersama Diky Wahyudi, selaku Kabid PPD HMI Cabang Singaraja. Di sambut dengan baik oleh Ibu. Ir. Made Lely, selaku Sekretaris Dinas Pertanian.

Achmad Chalim, selaku Ketua Umum, menyampaikan bahwa sebelumnya planing pemikiran ini, berangkat dari muara diskusi yang pernah dilakukan (HMI) Singaraja, bersama Bapak Bupati, Putu Agus Suradnyana, ST dalam kegiatan diskusi akhir tahun yang bertajuk "Enjok- Enjing Kelod #2 (Menagih Janji) " yang betempat di Geding Mr. I gusti Ketut Pudja, Eks Buleleng, (Jumat, 7/12/18).

Lanjut, Chalim juga meyampaikan bahwa untuk menindaklanjuti, hasil diskusi bersama Bapak Bupati, dengan inisiatif sebagai Mahasiswa, sekaligus "agen perubahan". Kami "Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)" ingin memperkuat pembangunan Kabupaten Buleleng, melalui "Desa Agro Wisata", dengan harapan bisa membantu program kerja Daerah, serta para Petani, khususnya di Desa Pegayaman, (tegasnya).

Ibu Lely, selaku Dinas Pertanian menanggapi dengan baik  sumbangsih pemikiran "Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singaraja. Beliau, menyatakan bahwa sangat mengapresiasi, kedatangan Achmad Chalim, selaku Ketua Umum, bersama Diky Wahyudi selaku, Kabid PPD. Karena, sudah bersedia memikirkan peluang dan tantangan untuk pembangunan Buleleng, kedepanya. 

Lanjut, dengan  konsepsi "Agro Wisata" kedepanya akan menjawab permasalahan-permasalahan para Petani, serta menjadikan peluang baru dalam membangun sektor pertanian yang lebih baik di Kabupaten Buleleng. 

Diky Wahyudi, selaku Kabid PPD HMI Singaraja, menyampaikan bahwa setelah saya bertemu dengan salah satu Bapak Kelompok Tani, yang juga termasuk juga aktivis di Desa Pegayaman, ternyata keluh kesahnya selama ini, pada saat panen harga komoditas buah-buahan belum bisa maksimal hasil penjualanya, sehingga sejauh ini belum bisa mensejahterakan para petani. Mengingat, di Pegayaman merupakan salah satu Petani penghasil Buah Delima, maka kedepanya, Ia berharap kita bisa memanfaatkan peluang agro wisata sebagai solusi, dalam menjawab permasalahan para petani Buleleng.

Lanjut, Wahyudi, menyampaikan bahwa point pentingnya adalah, konsep "Agro Wisata" yang akan kita bawa, sedikit meniru gaya yang ada di Kota Batu, Malang Jawa Timur.

Jadi begini , kalau ada "Agro Wisata" maka jelas, para wisatawan atau pengujung masuk bayar tiket, untuk masuk dan makan buahnya. Jika mereka pulang, karena merasakan manisnya Buah Delima, dan buah lainya di dalam "Agro wisata", pasti para pengunjung, akan membelinya, lah di sini yang menjadi kunci jawaban dari permasalahan, (tandasnya).