(Sumber gambar :https://indowarta.com)
Tulisan ini lebih tepatnya curahan hati sih mungkin temen-temen juga pernah ngerasain hal seperti ini, “opss….tunggu dulu, nanti di ending tulisan ini aku ada tips buat temen-temen terus baca sampai akhir, yauw”.
Cinta itu lumrah aku tidak bisa memenjarakan diriku dalam keluh yang tak biasa, rasa hati yang luar biasa, mengaduh, gaduh dan bahkan sampai lupa bahwa diri ini adalah seorang hamba, yups… emang ( sok puitis, tapi bener juga sih ).
Mungkin untuk menggambarkan dia itu kayaknya seperti ini deh? Hadirmu, layaknya kepingan puzzel yang lama hilang dan berhasil ditemukan untuk melengkapi tatanan hati yang telah lama kosong. Hadirmu, layaknya potongan ingatan yang telah terlupakan hingga hadirmu menyadarkan sesuatu yang membuat hati berdebar begitu keras.
Hadirmu membuat hati ini bergejolak merasakan kebimbangan yang menggilakan ( sayang, tapi takut dosa ). Aku sadar memikirkanmu yang belum halal untukku itu dosa. Tapi, aku belum mampu untuk memanajemen hati, menjaga rasa agar tidak terjerumus kedalam dosa.
Tentu kita sering mengalami hal seperti ini bukan? ( Bimbang , Bingung ) hati ini memang tidak bisa di bohongi. Dan jika kita membohongi diri sendiri sama dengan melawan kenyataan hati. Sejatinya cinta itu mendewasakan diri bagaimana membiasakan hati untuk menerima luka atau bahagia yang terangkai menjadi satu dalam bingkai indahnya takdir yang telah tercatat di lauhul mahfudz.
Allah SWT berfirman: “dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan” (Q.S An-najm Ayat : 45 ). Kita berhak mencintai siapapun dan kapanpun tetapi, cinta itu bisa menjadi salah ketika itu bukan waktu yang tepat dan ketika kita terlalu berharap kepada seorang hamba karna sejatinya hanya Allah lah tempat kita menaruh pengharapan.
Kita pasti sering mendengar kata-kata ini “ Aku pernah merasakan kecewa yang begitu sakit ketika aku terlalu berharap kepada seorang hamba ( Ali bin Abi Thalib).
Tips – tips memanajemen hati supaya tidak jatuh kepada cinta yang salah atau cinta yang belum tepat menurutku sih seperti ini: menuntut ilmu sampai engkau candu dan lupa akan dirinya
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu,
maka Allah mudahkan baginya jalan menuju Surga.” (Shahih: HR. Muslim No. 2699).
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu,
maka Allah mudahkan baginya jalan menuju Surga.” (Shahih: HR. Muslim No. 2699).
Mencari teman yang ketika dekat dengannya surga terasa ebih dekat “Siapapun dia yang membuatmu amnesia terhadap dunia dan membuatmu mabuk kepayang dengan ilmu, mengingatkanmu tentang akhirat dan apabila mendengar kata-katanya menambahkan imu agama, serta merasa surga lebih dekat denganmu ketika berdekatan dengannya”. Ghadul basar (menundukkan pandangan ).
Muslimah sejati, adalah “mereka yang pandangannya selalu menunduk dan mampu menundukkan mata lelaki yang coba menaklukkannya dan sebaliknya”.
Ketika melihatnya selalu mengucapkan Astagfirullah Haladzim supaya kita lebih mengingat Allah SWT.
Ketika melihatnya selalu mengucapkan Astagfirullah Haladzim supaya kita lebih mengingat Allah SWT.
Mengenalmu adalah suatu anugerah, dan menyakitimu adalah suatu larangan. Lebih tepatnya, mendampingi hidupmu adalah suatu kebahagiaan (mungkin ini sebuah Pengharapan). Izinkanaku menjadikanmu sebagai bahan Istighfar untuk lebih mengingat tuhanku.
Allah SWT berfirman: “…Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan dosa orang mukmin laki-laki dan perempuan…” [Muhammad/47:19]. Ada sebuah kisah dari Nabi Nuh AS. Kisah nabi nuh mengajak kaumnya untuk bertaubat dan ber istighfar agar hidup mereka berkah, makmur, sejahtera dan selamat dari semua bentuk malapetaka.
Nabi Nuh berkata: “ Mohonlah ampun (beristigfarlah) kepada Tuhanmu. “kembalilah kalian kepada-Nya dan bertaubatlah kalian sesegera mungkin. Sebab, sesungguhnya barangsiapa yang bertaubat kepada-Nya, maka dia akan menerima taubatnya, seberat apapun dosanya dan seberat apapun kekufuran dan kesyirikannya. (Tafsir Ibnu Katsir V/142).
Insyaa Allah, Allah selalu memberikan yang terbaik kepada hambanya selama kita percaya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi larangan-Nya. Karena sejatinya Allah itu menurut Prasangka hambanya closing statement “ bukan intuisi semata yang datang hanya karna sebuah khayalan, tetapi garis takdir yang telah tercatat dilauhul mahfudz”.
Terkadang aku melihatmu baik sebagai fiksi dan buruk sebagai fakta, sejatinya ada peran mimpi yang tertata rapi menghadirkan fantasy yang membolak-balikkan Massa yang mungkin berhenti atau pergi jauh sebelum menetap bersama angan yang terlanjur mencinta.
“Izinkan aku berada dipihak mencitaimu kan Ku titipkan engkau bersama rindu dan fantasy-fantasy yang indah melalui do’a yang akan ku langitkan disepertiga malamku”.
Tentang Penulis : Hudaeni, adalah mahasiswi program studi Pendidikan Dan Kewarganegaraan, Fakultas Hukum Dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha. Beliau berasal dari pulau sebrang Bali, yakni pulau lombok. Ia aktif berdiskusi, dan suka menjawab tantang dunia melalui perenungan yang mendalam. Merupakan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singaraja.